BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Bagaimana cara
mengambil keputusan? Jawaban atas pertanyaan ini akan mempengaruhi perancangan
sistem informasi di dalam komputer untuk mendukung proses dalam pengambilan
keputusan (Decision Support Sustem / DSS). Kekuatan yang memprakarsai proses
pengambilan keputusan dapat berupa ketidakpuasan terhadap keadaan saat itu atau
manfaat yang diharapkan dari keadaan yang baru. Dalam hal ketidakpuasan,
kekuatan yang memprakarsai adalah penemuan masalah sedangkan dalam hal manfaat
yang diharapkan kekuatan yang memprakarsai berasal dari penyelidikan untuk
mendapat kesempatan.
Proses
pengambilan keputusan dapat ditinjau dari sudut kegiatan yang terus-menerus
didorong oleh tujuan mengubah sistem (perusahaan, departemen, keluarga, dan
sebagainya) dari keadaannya yang sekarang menjadi keadaan yang diinginkan
dengan menggunakan suatu sistem yang disebut sistem penunjang keputusan.
Model DSS :
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah
yang dapat diambil dari makalah ” Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support
System ) adalah sebagai berikut :
1.
Konsep Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System / DSS)
2.
Tujuan Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System / DSS)
3.
Konsep Keputusan
4.
Jenis-jenis
Keputusan Menurut Herbert A. Simon
5.
Tahapan Pengambilan Keputusan Menurut Herbert A. Simon
6.
Tingkat-Tingkat Pengambilan Keputusan
7.
Komponen Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System / DSS)
8.
Ciri, Keuntungan Dan Keterbatasan Sistem Penunjang Keputusan ( Decision
Support System / DSS)
9.
Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System /DSS) Kelompok
3. Tujuan Makalah
Adapun tujuan
dari penyusunan makalah dengan judul Sistem Penunjang Keputusan ( Decision
Support System ) adalah sebagai berikut :
1.
Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
2.
Melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan-bahan materi
Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System )
3.
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Sistem Penunjang Keputusan (
Decision Support System )
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Sistem Penunjang
Keputusan ( Decision Support System / DSS )
Keputusan adalah rangkaian tindakan yang perlu diikuti
dalam memecahkan masalah untuk mengindari atau mengurangi dampak negatif atau
memanfaatkan kesempatan.
Dalam mendukung pengambilan keputusan diperlukan DSS. DSS merupakan
aplikasi dari CBIS yang digunakan pemakai sebagai dukungan keputusan. Secara
umum DSS adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu
mengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang terstruktur. Sedangkan secara khusus DSS adalah Sebuah
sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam
memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun
usulan menuju pada keputusan tertentu. DSS mendayagunakan resources
individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan
kualitas keputusan. Jadi ini merupakan sistem pendukung yang berbasis komputer
untuk manajemen pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pemecahan
masalah.
Adapun menurut para ahli definisi dari DSS adalah sebagai berikut :
@ Menurut Mann dan Watson, Sistem Penunjang Keputusan /
DSS adalah Sistem yang interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui
penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang
sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.
@ Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, Sistem Penunjang Keputusan / DSS adalah suatu kumpulan prosedur
pemrosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk
menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan.
@ Menurut Litle, Sistem Penunjang Keputusan /
DSS adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai
alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai
permasalahan yang terstruktur atupun tidak terstruktur dengan menggunakan data
dan model.
@ Menurut Raymond Mc Leod, Sistem Penunjang Keputusan /
DSS adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan
suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai
tingkatan.
Dari berbagai
definisi beberapa ahli diatas ada satu kesamaan tentang pengertian dari DSS
yitu merupakan suatu sistem untuk membantu pemecahan sebuah masalah. Dan
pemecahan masalah tersebut dapat dipicu penyelesaiannya dengan 6 pertanyaan
antara lain :
Ø
Apa (what) ?
Ø
Siapa (who) ?
Ø
Kapan (when)
?
Ø
Mengapa
(why) ?
Ø
Dimana
(where) ?
Ø
Bagaimana
(how) ?
2. Mengapa Menggunakan DSS?
DSS digunakan dalam sebuah
perusahaan karena berbagai hal, antara lain :
a. Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil,
b. dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat,
c. Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah
operasi-operasi bisnis,
d. Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan
dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk di pasar yang
benar-benar menguntungkan,
e. Adanya perubahan perilaku komputasi end-user. Dalam hal ini end-user
bukanlah programmer sehingga mereka membutuhkan alat dan prosedur yang mudah
untuk digunakan dan ini dipenuhi oleh DSS,
f. Membutuhkan informasi yang akurat dan baru secara cepat,
g. DSS sering dianggap sebagai keberhasilan dalam suatu organisasi,
h. Manajemen mengamanatkan perlunya DSS
dalam organisasi,
i.
Perlunya penghematan biaya operasional.
1.
Konsep Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System / DSS)
Konsep DSS
dimulai akhir tahun 1960 dengan time sharing komputer yaitu untuk pertama
kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus
melalui spesialis informasi. Istilah DSS diciptakan pada tahun 1971 oleh
Anthony Gory dan Scott Morton untuk mengarahkan aplikasi komputer pada pengambilan
keputusan manajemen. Konsep DSS menggunakan informasi spesifik yang ditujukan
untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan dengan menggunakan model
sebagai dasar pengembangn alternatif yang secara interaktif dapat digunakan
oleh pemakai. Dari penjelasan tersebut maka dapat diketahui bahwa DSS mempunyai
karakteristik tersendiri, antara lain :
a.
DSS dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah
yang bersifat semi terstruktur ataupun tidak terstruktur,
b.
Dalam proses pengolahannya, DSS mengkombinasikan penggunaan model-model /
teknik-teknik analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta
fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi,
c.
DSS dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan dengan mudah oleh
orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yang tinggi,
d.
DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan
adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
1.1
Tujuan Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System )
Bila diterapkan dalm sebuah organisasi atau perusahaan tujuan utama DSS
adalah membantu manajer dan orang-orang yang terlibat dalam proses pengambilan
keputusan untuk meningkatkan kemampuannya dalam memutuskan pemecahan suatu
masalah. Keputusan yang dihasilkan nantinya diharapkan dapat memenuhi batasan
kognitif, waktu dan ekonomis.
Menurut Holsapple dan Winston, 1996 tujuan dari DSS adalah sebagai berikut
:
a.
DSS membantu pengambil keputusan dalam mengenali masalah dan kemudian
memformulasikan data pendukung untuk keperluan analisis dan pengambilan
tindakan.
b.
DSS memfasilitasi salah satu atau semua fase pengambilan keputusan agar
prosesnya berjalan secara lancar dan cepat (efektif dan efisien). Fase
pengambilan keputusan itu sendiri menurut Herbert A. Simon yang ditulis oleh Mc
Leod (2001) adalah :
@ Intellegence
Activity yaitu proses pencarian informasi dan data dari
lingkungan yang berguna bagi pemecahan masalah,
@ Design Activity yaitu menemukan, mengembangkan dan menganalisa kemungkinan dari tindakan
yang akan dijadikan solusi,
@ Choice Activity yaitu memilih salah satu tindakan
yang telah dianalisa pada fase sebelumnya yang kemudian dijadikan sebagai
alternatif solusi,
@ Review
Activity yaitu
mengimplementasikan solusi.
c.
DSS menjadi bantuan untuk memecahkan masalah yang semi terstruktur atau
yang tidak terstruktur.
d.
DSS membantu dalam memanajemen informasi / pengetahuan. Hal ini
dimungkinkan karena DSS dapat memiliki kemampuan untuk menerima, menyimpan,
menggunakan, menurunkan dan mempresentasikan informasi / pengetahuan yang
sesuai dengan keputusan yang akan diambil.
e.
DSS mendukung penilaian manajer tanpa bermaksud untuk menggantikannya.
1.2
Konsep Keputusan
Pengambilan
keputusan merupakan hal yang pokok bagi pemegang jabatan manajer. Karena
keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan
masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk
memanfaatkan kesempatan di dalam perusahaan. Model sistem yang dipergunakan
untuk mengambil keputusan dapat bersifat tertutup atau terbuka. Sistem
pengambilan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisahkan dari masukan-masukan
yang tidak diketahui dari lingkungannya. Dalam sistem ini pengambil keputusan
dianggap :
a.
Mengetahui semua alternatif dan akibat atu hasil dari masing-masing
alternatif;
b.
Mempunyai suatu metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan
ia membuat urutan alternatif yang lebih disukainya,
c.
Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu seperti keuntungan, volume
penjualan atau kegunaan.
Paham pengambilan keputusan yang
tertutup jelas menganggap bahwa orang yang rasional secara logis menguji semua
alternatif, membuat urutan berdasarkan hasilnya yang lebih disukai, dan memilih
alternatif yang mendatangkan hasil terbaik.
Sistem
pengambilan keputusan terbuka adalah keputusan yang dipengaruhi oleh
lingkungan, dan proses pengambilan keputusan selanjutnya juga mempengaruhi
lingkungan tersebut. Pengambil keputusan dianggap tidak harus logis dan
sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak menunjukkan rasionalitas hanya dalam
batas-batas yang ditentukan oleh latar belakang, penglihatan
alternatif-alternatif, kemampuan untuk menangani model keputusan dan
sebagainya. Mengingat tujuan model tertutup telah dirumuskan dengan baik,
tujuan model terbuka sama dengan tingkat keinginan sebab model terbuka dapat
berubah apabila pengambil keputusan menerima bukti keberhasilan atau kegagalan.
Dibandingkan dengan ketiga anggapan model tertutup, model keputusan terbuka
menganggap bahwa pengambil keputusan :
a.
Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil,
b.
Melakukan penyelidikan secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif
yang memuaskan,
c.
Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat keinginannya.
Model terbuka adalah dinamis atas
urutan pilihan-pilihan karena tingkatan keinginan berubah menangani perbedaan
antara hasil dan tingkat keinginan.
1.3 Jenis-Jenis
Keputusan Menurut Herbert A. Simon
Menurut
Herbert A. Simon jenis-jenis keputusan dalm suatu perusahaan dibedakan menjadi
2 yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram. Perbedaan
keputusan terprogram dan tidak terprogram terlihat dari persyaratan
operasionalnya yang berlainan bagi kedua jenis keputusan tersebut. Ciri-ciri keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram dapat diikhtisarkan
sebagai berikut :
Keputusan Terprogram
|
Keputusan Tidak Terprogram
|
· Berulang
· Dirumuskan dengan cermat
· Aturan atau algoritma keputusan bagi orang bawahan untuk digunakan
|
· Kadang-kadang
· Unik
· Analisa baru untuk setiap kejadian
|
Dengan kata lain, keputusan
terprogram adalah keputusan yang dirumuskan dengan cermat dan cukup sering
diulangi sehingga aturan keputusan atau algoritma keputusan dapat dirumuskan.
Aturan-aturan dapat diuraikan sebelumnya, dan karena itu aturan-aturan tersebut
biasanya dapat diberi kode untuk pengolahan komputer. Penggunaan komputer untuk
mengolah aturan-aturan keputusan terprogram merupakan suatu pra pemilihan oleh
seorang pengambil keputusan mengenai bagaimana keputusan harus diambil untuk
waktu yang akan datang.Karena pengambilan keputusan itu merupakan suatu proses
yang mahal ditinjau dari sudut sumber daya yang sangat langka, waktu dan tenaga
manajerial, maka keputusan terprogram merupakan suatu metode yang efisien untuk
menghemat sumber daya yang langka dan untuk meningkatkan produktifitas manajer.
Sedangkan untuk
keputusan tidak terprogram, keputusan ini tidak sering diulang atau dapat
dikatakan keputusan ini sangat berbeda di setiap pengulangannya, sehingga tidak
dapat dikembangkan suatu model umum sebagai suatu dasar untuk memogramnya.
Kegiatan
pengambilan keputusan baik yang terprogram ataupun tidak terprogram dapat
mengikuti proses pengambilan keputusan termasuk pemahaman, perancangan dan
pemilihan. Penentuan keputusan terprogram memerlukan lebih banyak pemecahan
umum daripada keputusan tidak terprogram. Untuk keputusan terprogram harus
mempertimbangkan bermacam-macam kondisi sedangkan keputusan tidak terprogram
hanya berhubungan dengan suatu situasi tertentu.
1.4
Tahapan Pengambilan Keputusan Menurut Herbert A. Simon
Ada 4 tahapan
dalam pengambilan keputusan menurut Herbert A. Simon yang dapat digambarkan
seperti berikut :
Keterangan :
@ Kegiatan Inteligen yaitu proses pencarian informasi dan data dari lingkungan yang berguna
bagi pemecahan masalah,
@ Kegiatan Merancang yaitu menemukan, mengembangkan, dan manganalisa arah tindakan yang mungkin
dapat dipergunakan. Dalam hal ini mengandung proses-proses untuk memahami
masalah, untuk menghasilkan cara pemecahan masalah dan untuk menguji apakah
cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
@ Kegiatan Memilih yaitu memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada.
Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
@ Kegiatan Menelaah disebut juga pemahaman yaitu menyelidiki
lingkungan tentang kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang
diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat menentukan
masalahnya.
Masing-masing kegiatan tersebut saling memberi feed back atau umpan balik
hasil keputusan. Hal ini sama seperti langkah-langkah yang disarankan
Rubenstein dan Haberstroh yaitu; pengenalan masalah atau kebutuhan akan
pengambilan keputusan, analisis dan pernyataan alternatif-alternatif, pemilihan
di antara alternatif-alternatif, komunikasi dan pelaksanaan keputusan, dan
tindak lanjut dan umpan balik hasil keputusan.
1.5
Tingkat-Tingkat Pengambilan Keputusan
Pengambil keputusan mempunyai suatu cara untuk dapat memahami informasi
yang menentukan efisiensi pengolahan informasinya. Pengetahuan seseorang
digabungakan dengan kecakapannya mengolah informasi akan menentukan
kesanggupannya mengambil keputusan. Dihadapkan dengan alternatif-alternatif,
pengambil keputusan menentukan suatu tujuan, dan kemudian berusaha mencapainya
dengan memilih alternatif yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang
dimilikinya.
Pengambilan
keputusan merupakan suatu proses penggunaan informasi secara rasional bukan
secara emosional. Dengan demikian dalam hubungan ini, kesulitan dalam
pengambilan keputusan dapat diakibatkan oleh kedua-duanya.
1.
Informasi yang tidak cukup ; yakni informasi yang tidak benar atau tidak
lengkap mengenai bermacam-macam arah tindakan alternatif yang berpengaruh pada
hasil akhir,
2. Tujuan yang tidak jelas diuraikan, yakni tidak dapat menguraikan tujuan
yang hasilnya lebih banyak diinginkan daripada yang lain.
Pengambilan keputusan dapat terjadi mulai dari jenis keputusan sepintas
lalu yang sangat rutin (keputusan terprogram) sampai keputusan kompleks yang
mempunyai pengaruh besar terhadap sistem (keputusan tidak terprogram).
Untuk menggolongkannya,
pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi tiga tingkat yaitu:
a.
Pengambilan keputusan tingkat strategis
Yaitu keputusan
yang ditandai oleh banyak ketidakpastian dan berorientasikan masa depan.
Keputusan ini menentukan rencana jangka panjang yang mempengaruhi seluruh bagian
perusahaan. Tujuan perusahaan ditentukan oleh beberapa strategi, oleh karena
itu strategi berhubungan dengan perencanaan jangka panjang dan meliputi
penentuan tujuan, penentuan kebijaksanaan, pengorganisasian, dan pencapaian
keberhasilan organisasi secara menyeluruh.
b.
Pengambilan keputusan tingkat taktis
Pengambilan
keputusan tingkat taktis berhubungan dengan kegiatan jangka pendek dan
penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan. Jenis pengambilan keputusan ini
berhubungan dengan bidang-bidang seperti perumusan anggaran, analisis aliran
dana, penentuan tata ruang, masalah kepegawaian, perbaikan produk, serta
penelitian dan pengembangan.
c.
Pengambilan keputusan tingkat teknis
Pada tingkat
pengambilan keputusan ini standar-standar ditentukan dan hasil keputusan
siafatnya menentukan. Pengambilan keputusan teknis adalah suatu proses untuk
menjamin agar tugas-tugas khusus dapat dilaksanakan dengan cara efektif dan
efisien. Pengambilan keputusan ini memerlukan diberikannya perintah-perintah
khusus yang mengawasi operasi-operasinya.
1.6
Komponen Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System / DSS)
Komponen yang terdapat dalam DSS
antara lain :
a.
Dialog (komponen model manajemen); merubah data menjadi informasi yang relevan (dynamic/linear),
b.
Model; DSS menggunakan database berbasis permodelan yang terdiri dari
optimalisasi, statistik/matemetik dan finansial,
c.
Database (komponen penunjang); yaitu teknologi software dan hardware,
d.
Data (komponen data manajemen); yaitu semua basis data yang dapat diakses.
1.7 Ciri, Keuntungan Dan Keterbatasan DSS
@ Ciri Decision Support System
a.
DSS dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah
yang bersifat semi terstruktur ataupun tidak terstruktur,
b.
Dalam proses pengolahannya, DSS mengkombinasikan penggunaan
model-model/teknik-teknik analisis dengan teknik pemasukan data konvensional
serta fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi,
c.
DSS dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan dengan mudah oleh
orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yang tinggi,
d.
DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan
adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai,
e.
Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh
manajer yang kurang berpengalaman,
f.
Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa
manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik,
g.
Meningkatkan produktifitas dan kontrol dari manajer.
@ Keuntungan Decision Support
System
a.
DSS
memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi
pemakainya,
b. DSS membantu
pengambil keputusan dalam penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan
masalah,
c.
DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat
diandalkan,
d.
DSS mampu menyajikan berbagai alternatif,
e.
DSS dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga
dapat memperkuat posisi pengambil keputusan.
@ Keterbatasan DSS
a.
Beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan,
b.
Kemampuan terbatas pada pembendaharaan pengetahuan yang dimilikinya,
c.
Proses tergantung pada peragkat lunak yang digunakan,
d.
Tidak memiliki kemampuan intuisi (berpikir) seperti pada manusia.
1.8 Sistem
Penunjang Keputusan (Decision Support System) Kelompok / GDSS
Adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok
orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan
interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama. Atau bisa dikatakan
GDSS adalah sistem pendukung keputusan kelompok yang berusaha memperbaiki
komunikasi diantara para anggota kelompok dengan menyediakan lingkungan yang
mendukung dan mendukung para pengambil keputusan dengan menyediakan perangkat
lunak GDSS yang disebut groupware.
Nama lain dari GDSS antara lain :
a.
Group Support System (GSS)
b. Computer
Supported Cooperative Work (CSCW)
c.
Computerzed
Collaborative Work Support
d. Electronic
Meeting System
Pengaturan GDSS adalah:
Ø Ruang
keputusan; merupakan pengaturan untuk rapat kelompok kecil serta tatap muka.
Ruangan tersebut mendukung komunikasi melalui kombinasi perabot, peralatan dan
tata letak.
Ø Jaringan
keputusan; dalam hal ini yang dimaksud adalah LAN. Jika kelompok kecil tidak
mungkin bertemu secara bertatap muka maka para abggota dapat berinteraksi
melalui jaringan.
Ø Pertemuan
Legislatif; jika kelompok terlalu besar untuk ruang keputusan maka pertemua Permasalahan
· Masalah terstruktur terdapat pada 3 tahap (pemahaman, perancangan dan
pemilihan)
ü Contoh masalah terstruktur : perencanaan jangka
pendek, laporan personal, sistem distribusi, dan lokasi warehouse.
ü Masalah tidak terstruktur tidak terdapat dalam 4 tahap
contoh masalah tak terstruktur adalah pemilihan cover untuk sebuah masalah,
recruitment executive, perencanaan proyek,dll.
ü Masalah semi terstruktur Biasanya terdapat dalam satu
atau dua tahap .
Model Model DSS terdiri dari:
1. Model matematika.
2. Database.
3. Perangkat lunak.
Perangkat
lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini berisi
modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini
menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance
untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem
database yang telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan
kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika.
Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan
untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara
pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.
Dampak
Pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain :
a. Masalah-masalah
semi struktur dapat dipecahkan.
b. Problem yang
kompleks dapat diselesaikan.
c. Sistem dapat
berinteraksi dengan pemakainya.
d. Dibandingkan
dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai
lebih cepat dan hasilnya lebih baik.
e. Menghasilkan
acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
f. Untuk masalah
yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yanglebih efektif.
g. Fasilitas untuk
mengambil data dapat memberikan kesempatan bagibeberapa manajer untuk berkomunikasi
dengan lebih baik.
h. Meningkatkan
produktivitas dan kontrol dari manajer
Faktor Pendukung DSS Pengambilan keputusan dipengaruhi
oleh :
a. Faktor teknologi
b. Faktor kompleksitas struktural
c. Faktor pasar internasional
d. Faktor stabilitas politik
e. Faktor konsumerisme
f. Faktor intervensi pemerintah
g. Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah
tersebut,
h. Faktor gaya pengambilan keputusan dan
i. Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan
falsafah) serta
j. Pertimbangan pengambil keputusan. Pengambilan
keputusan selalu
k. Berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil
keputusan yang diambil
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen
besar yaitu:
1. Database
2. Model Base
3. Software System
Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang
dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data
dasar. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan
yang hendak dipecahkan. Model Base atau suatu model yang merepresentasikan
permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika). Software system
setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti”
komputer . melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besarnya jam
lembur karyawan, dan lain sebagainya
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari makalah Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System ini adalah:
1.
Dukungan komputerisasi untuk para manajer sangatlah penting dalam berbagai
kasus ataupun pengambilan keputusan di dalam organisasinya /perusahaannya,
2.
DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan
adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai,
3.
DSS membantu pengambil keputusan dalam mengenali masalah dan kemudian
memformulasikan data pendukung untuk keperluan analisis dan pengambilan
tindakan,
4.
Keputusan dapat dibedakan menjadi dua yaitu keputusan terprogram dan
keputusan tidak terprogram dengan menggunakan sistem pengambilannya secara
terbuka dan tertutup,
5.
GDSS adalah suatu teknologi yang mendukung proses pengambilan keputusan
dalam suatu group atau kelompok yang mempunyai software sendiri yang disebut
juga groupware.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Soeharno, Prof. Dr.,” Ekonomi Manajerial ”, Penerbit Andi Yogyakarta, Juli
2006
2.
Winardi, S.E., Prof. Dr., ”Asas-Asas Manajemen”, Penerbit Mandar Maju
Bandung, 1990
3.
Swastha Badu, SE, ”Asas-Asas Manajemen Baru”, Liberty Yogyakarta, September
1984
4.
Moekijat, Drs., ”Pengantar Sistem Informasi Manajemen”, PT. Remaja
Rosdakarya Bandung, Maret 1986
Penjelasan
DSS
/ Sistem Penunjang Keputusan adalah Sistem yang interaktif, untuk membantu
melalui data dengan tahapan tahapan atau kumpulan prosedur sehingga data dapat
diproses dan menghasilkan informasi berupa jawaban yang membantu manajemen
dalam mengambil keputusan.
Contoh
Database
berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang
berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar. Untuk keperluan DSS,
diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Model
Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif
(model matematika). Software system setelah sebelumnya direpresentasikan dalam
bentuk model yang “dimengerti” komputer . melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS
untuk menentukan besarnya jam lembur karyawan, dan lain sebagainya
Perangkat
lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini berisi
modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini
menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance
untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem
database yang telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan
kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika.
Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan
untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara
pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.
Saran
Berdasarkan
peristiwa di atas penulis dapat memberikan saran bahwa hendaknya setiap
penunjang keputusan harus menerapkan
Sistem Pendukung Keputusan (DSS) yang
baik dan benar karena sangat berpengaruh pada perkembangan dan kestabilan suatu
system dalam pengambilan keputusan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar