Nama :Teguh Sanjaya
NPM : 16115841
Tugas : softkill ilmu sosial dasar
BAB III
ISOLASI
1. FUNGSI
SOSIAL DARI ISOLASI
Isolasi
adalah situasi marjinak kehidupan sosial. Situasi ini meniadakan kontak sosial.
Bentuk isolasi yang paling sederhana diciptakan oleh rintangan alam seperti
pegunungan,sungai,lautan,hutan,atau padang pasir. Rintangan alam sering
mempertahankan isolasi. Baik individu maupun kelompok dapat terisolasi, dan
akibat terpentingnya ialah timbulnya individualisasi dan perlambatan
perkembangan.
Setiap
individu atau kelompok yang terkecil dari hubungannya dengan individu atau
dengan kelompok lain cenderung berkembang menjadi individu atau sebuah
komunitas yang menyimpang atau berbeda dengan yang lain. Dikatakan demikian karena individu atau kelompok itu
hanya akan menyesuaikan diri mereka sendiri dengan kondisi mereka yang khas itu
saja tanpa saling mempengaruhi dan saling memberi kesan kapada individu atau
kelompok lain. Akibat dari ketiadaan kontak dengan pihak lain itu maka individu
atau kelompok yang bersangkutan tidak mengetahui perubahan dan perkembangan
yang terjadi pada individu atau pada unit sosial yang lain. Suatu fenimena yang
kita sebut `perubahan yang tidak proporsional` muncul karena tak adanya kontak
dengan pihak lain itu. Kontak sosial berperan kurang lebih sama seperti kontak
antara benda-benda fisik dengan tingkat panas yang berbeda. Setiap benda sejenis
yang kontak dengan derajat panas tertentu yang sama, akan mendapat derajat
panas yang sama pula. Hal serupa dapat pula terjadi pada kelas-kelas sosial.
Kontak yang sering terjadi antara kelas bangsawan dengan kelas menengah
cenderung menyebabkan mereka dalam berbagai hal menjadi serupa atau paling
sedikit mengurangi ketidaksamaan yang ada diantara mereka. Sebaliknya isolasi
dan pengambilan jarak,meningkatkan perbedaan-perbedaan orisinil di antara
mereka dan mengindividualisasikan mereka. Kejadian seperti ini jelas terlihat
dalam komunitas desa yang diisolasikan oleh pegunungan atau oleh rawa yang
luas. ini juga terjadi terhadap individu yang mengasingkan diri dari pergaulan
dengan orang lain dan yang dikucilkan oleh orang lain. Individu atau kelompok
yang mengalami hal demikian akan menjadi individu atau kelompok yang “ asing”
atau “aneh”.
Isolasi
telah terjadi dalam proses evolusi dunia binatang, dan memberikan sumbangan
berharga terhadap terciptanya berbagai spesis binatang. Adaptasi spesis-spesis
seperti itu berhubungan erat dengan adaptasi organisme tertentu terhadap
berbagai kondisi geografis. Hal serupa juga terlihat didalam kehidupan kelompok
dan evolusi dan sosial. Sebagai contoh, jika kelompok penggembara atau domaden
dikumpulkan dan dimukimkan pada suatu tempat tertentu. (sehingga sepintas lalu
dapat dikatakan sebagai suatu kesatuan kelompok) maka hasil yang terlihat dari
hasil pemukiman itu adalah bahwa masing-masing sub-kelompok memisahkan diri
satu sama lain dan tanpa mengadakan kontak untuk jangka waktu relatif lama, dan
baik kebiasaan mereka maupun logat bicara mereka tetap berbeda. Demikian
itulah, dialek muncul, sangat mirip dengan kemunculan-kemunculan spesis-spesis
dan jenis-jenis dalam kehidupan binatang. Jadi individualisasi dan spesialisasi
merupakan salah satu kemungkinan yang diakibatkan oleh isolasi.
Kemungkinan
akibat isolasi yang lain adalah perlambatan. Jelas sekali bahwa sejumlah
pengisolasian tertentu diperlukan untuk setiap jenis indidualisasi. Individu
adakalanya mengasingkan diri dari pergaulan masyarakat, mengundurkan diri
kedalam dirinya sendiri, jika keperibadiannya akan dipertahankan dari keretakan
dan keterputusan dan hendak dipelihara keutuhannya. Tetapi jika individu secara
sempurna memisahkan diri dari pergaulan masyarakat, maka perlambatan perubahan
evolusinya dapat diperkirakan akan terjadi.
Demikian
pula pembentukan ras yang berhasil atau mempertahankan jenis keturunan binatang
tertentu memerlukan suatu perselangselingan antara periode endogami, dalam
periode dmana karakter dibentuk, dan periode eksogami dalam dalam mana tenaga
baru diturunkan.
Sekte-sekte
yang bertahan hidup ratusan tahun karena mengisolasikan diri dari orang dan
kultur lain, adalah suatu contoh dari kaidah bahwa isolasi mengembangkan
kestabilan jenis. Sebaliknya, percampur-adukan keturunan seperti yang terjadi
di Amerika Utara, memperlihatkan bahwa berkurangnya isolasi tertentu,
menciptakan suatu keanekaragaman yang besar dan ketidakstabilan jenis. Seperti
di atas, inti isolasi ialah pengurangan kontak. Dalam seksi 1 ini kita
menyederhanakan pembahasan terhadap bentuk-bentuk isolasi yang rumit itu pada
batas proses-prosesnya yang mendasar saja. Dalam analisa berikut ini akan
dicoba menemukan apa yang berbagai penyebab yang menciptakan isolasi dan menditeksi
apa akibat-akibat yang dapat ditimbulkan dari berbagai bentuk isolasi itu.
2. BERBAGAI JENIS ISOLASI SOSIAL
Ada
dua jenis utama isolasi sosial: isolasi ruang dan isolasi organik. Isolasi
ruang, dapat dipaksakan dari luar dengan meniadakan kontak seperti yang terjadi
ketika seseorang dikucilkan dari pergaulan komunitasnya atau dipenjarakan.
Akibatnya,individu akan tercabut dari perlindungan kelompoknya atau dalam kasus
seekor binatang,akan terlepas dari gerombolannya. Sangat menarik bahwa seekor
binatang jantan pemimpin gerombolannya jika terpisah dari sgerombolannya
terkenal dikalangan pemburu sebagai binatang buruan yang sangat ganas dan
berbahaya. Ia menjadi lebih agresif dan lebih ganas dari pada binatang yang
tetap kontak dengan gerombolannya. Hal yang agak mirip terjadi pada diri orang
yang dikucilkan atau dipenjarakan,dan hingga derajat tertentu juga terjadi pada
orang asing yang berada dalam suatu masyarakat yang bukan lingkingannya
sendiri,memperlihatkan kecenderungan lebih besar untuk bertingkahlaku anti
sosial. Menarik pula,dijerman istilah untuk menyatakan perasaan `tidak senang`
atau `menyedihkan`dan istilah untuk menyatakan `hidup diluar negeri` mempunyai
akar kata yang sama. Tingkahlaku anti sosial dan kadang-kadang juga kehausan
untuk membalas dendam adalah khas merupakan akibat mental dari hukuman penjara
dalam kurungan, yang merupakan bentuk ekstrim dari pengucilan yang dipaksakan.
Banyak orang yang berkemauan baik,yang dipengaruhi oleh tradisi,agama dan
pandangan moral di awal abad ke 19 mengira bahwa pemenjaraan dalam kurungan dan
kesepian yang ditimbulkannya, dapat memperbaiki karakter narapidana,dan akan
memudahkan upaya mengubah mereka menjadi orang-orang baik kembali. Padahal
akibat pemenjaraan itu jelas terlihat dalam sebagian besar kasus keadaan mental
yang murung,homosek,kadang-kadang juga halusinasi dan kebiasaan tingkahlaku
anti sosial.
Yang
dimaksud dengan isolasi organik ialah gejala keterasingan yang disebabkan bukan
karena ketiadaan kontak yang dipaksakan dari luar,melainkan karena ketiadaan
kontak yang disebabkan karena kecatatan individu seperti kebutaan dan
ketulisan. Akibat penting kecatatan seperti itu ialah kurangnya pengalaman
bersama tertentu dengan semua orang normal. Beet hoven mengatakan: `kecatatan
saya memaksa saya hidup dalam pengasingan`. Akibat kecatatan organik sangat
mirip dengan kecatatan sosial seperti perasaan malu yang berlebih-lebihan
curiga,inferior atau superior dan kesukaan menonjolkan kepintaran diri sendiri
(kecatatan terakhir ini selanjutnya disebut :keminter ). Penyimpangan sosial
tersebut diatas baik merupakan akibat maupun merupakan gejala dari isolasi
sebelumnya dan ia menciptakan isolasi sebagian. Akibat keterbatasan pengalaman
serupa itu adalah bahwa orang yang tuli,buta dan pemalu,jarang mendapatkan
jawaban yang sempurna dari orang yang normal. Mereka terhalang dalam setiap
komunikasi umum. Mereka dicurigai atau mencurigai,lekas marah dan dengan
demikian mereka juga kurang mempunyai kesempatan untuk mendapatkan teman dan sahabat
yang sesuai dengan mereka. Akibat selanjutnya dari keterbatasan pengalaman ini
ialah sempitnya pergaulan orang cacat itu,hanya sampai pada batas lingkungan
orang tertentu saja. Kesemuanya ini dapat mendorong orang kepada sikap pasrah:
individu itu mungkin menyerah saja kepada nasib untuk mendapatkan posisi yang
normal atau mungkin juga menjadi seorang yang patah hati dan patah semangat,
yang menerima peranannya dari bayangan perasaan inferior. Hasil lainnya yang
sering terjadi dari situasi demikian ialah `kompensasi` dan mungkin pula
mengenbangkan perasaan superrior-kompleks. Orang seperti itu mungkin merasakan
bahwa `tak seorangpun yang cukup baik terhadap saya`.
Kompleks-kompleks
demikian berhubungan erat dengan sifat suka menonjolkan ilmun atau kepintaran
diri sendiri. Orang keminter seperti itu adalah orang yang hanya merasa dirinya
sendiri sajalah yang aman karena ia berada dibawah perlindungan dan bimbingan
yang terandal. Keteraturan dan kebersihan bagi orang seperti itu dapat berarti
sebagai suatu proteksi terhadap perselisihan yang tak terduga,bentrokan dan
kritik. Keminter kebanyakan merupakan gejala yang menandakan rasa takut
terjerumus ke dalam situasi yang tidk diinginkan. Dengan demikian sang keminter
ini mencoba merumuskan setiap situasi menurut caranya sendiri. Ketelitiannya
sering dianggap sebagai suatu bentuk penyimpangan dari nilai kerjasama. Apa
yang menjadi keistimewaan si keminter ini ialah tekanan psikologis,kekacauan
berpikir dan kesenangan terhadap ketelitian.
Perasaan
malu menurut pengertian sosiologi adalah sejenis isolasi sebagian yang timbul
dari ketidak-mampuan menciptakan tanggapan yang memadai dalam bidang kehidupan
tertentu. Perasaan ini kebanyakan adalah akibat dari goncangan jiwa ini sering
terjadi kanak-kanak. Goncangan jiwa ini sering terjadi anak-anak mulai
meninggalkan pergaulan dengan lingkungan keluarga dan tetangganya dan memasuki
dunia antar hubungan sekunder. Sejenis kegoncangan jiwa (trauma) sebagai akibat
dari perubahan lingkungan pergaulan dari kelompok primer ke kelompok sekunder
demikian itu,dan gangguan kepribadian kronis sebenarnya dapat diteliti. Bibit
perasaan malu yang berkelebihan itu dapat dilihat melalui antara hubungan yang
akrab dengan anak-anak berusia sekitar 5 tahun.
Perasaan
malu yang berlebih-lebihan yang mula-mula hanya muncul kadang-kadang saja
cenderung kemudian dibiasakan dan dapat menciptakan seluruh gejala isolasi
sebagian. Tahap awal gangguan terhadap kemampuan sosial demikian dapat
ditemukan pada anak-anak kecil dan kemudian dapat muncul sebagai suatu
kegelisahan yang lazim dalam menghadapi setiap situasi baru. Perasaan demikian
timbul,misalnya disaat akan menghadapi ujian atau di dalam kelas ketika anak
takut takkan dapat menjawab pertanyaan yang tak terduga dari gurunya. Jika
sikap ini di alihkan kepada tingkat perkembangan anak selanjutnya,maka sikap
ini dapat menyembunyikan bahkan menghilangkan kepercayaan terhadap diri sendiri
dan ketegasan yang wajar dari individu. Seseorang yang mempunyai kepribadian
tak seimbang, sering mencoba mengkompensasikan dirinya dengan berbagai cara.
Atau jika keluarganya menyokong ketidak-munculannya,maka biasanya kompensasi
itu muncul melalui peledakan perasaan,kadang-kadang dengan mencari kelembutan,
kasih sayang yang berlebihan terhadap orang lain dan dengan pengungkapan emosi
yang hebat lainnya yang serupa.
Jenis
lain isolasi sebagian itu timbul ketika suatu kemampuan normal untuk mengadakn
kontak sosial tak dapat menemukan lingkungan sekitarnya yang cocok yang
diperlukan untuk situasi seseorang gadis tua atau perjaka tua yang
kadang-kadang membujang sebagai akibat sikap pemalunya yang berlebih-lebihan.
Orang yang dalam situasi demikian akan mencari suatu pemuasan bagi kerugian
yang mungkin dialaminya dalam kehidupan pribadiannya dan dalam kehidupan sosialnya
dengan mencari suatu kegiatan sosial yang bermanfaat,melalui
persahabatan,latihan sepiritual bagi yang mampu melaksanakannya atau mungkin
melalui pemeliharan binatang dan mempertahankan sentimental.
3. BENTUK-BENTUK KERAHASIAAN PRIBADI
Kerahasiaan
pribadi (privacy) juga mencerminkan tipe isolasi sebagian tertentu. Kerahasiaan
pribadi secara tak langsung menyatakan bahwa ruang lingkup inti pengalaman
pribadi kita dilindungi dari pengaruh kontak sosial. Orang moderen sering
mencoba untuk menyembunyikan sebagian dari kepribadiannya terhadap kontrol
publik. Disini kita berbucara tentang kerahasiaan pribadi kita sendiri.
Kita
dapat melihat suatu perkembangan yang serupa pada latar belakang sosial dan
politki ketika kita mengamati bagaimana negara liberal moderen menahan diri
untuk tidak mencampuri dan mengganggu urusan pribadi individu warganya,sejauh
mungkin di pantangkan mengatur dan mengendalikan keyakinan pribadi, kesadaran
pribadi dan perasaan-perasaan yang bersifat pribadi. Atau dalam kehidupan kota
moderen kita melihat perlindungan kehidupan pribadi warga kota dari penilaian
publik. Kehidupan masyarakat desa tak mengenal adanya baik privasi internal
maupun privasi eksternal demikian. Kehidupan masyarakat desa sebagai
keseluruhan biasanya menyangkut pula kehidupan rumah-tangga dan kehidupan
perseorangan petani. Kontrol publik menyelusup sampai jauh ke dalam setiap
sudut yang tersembunyi sekalipun dari kehidupan kekeluargaan individu. Kenapa
demikian? Yang jelas karena dalam komunitas primitif,jarak antara kegiatan
seorang individu berhubungan erat dengan bidang kegiatan keseluruhan komunitas.
Pemisahan sosial,penyembunyian kepribadian seorang dalam kehidupan kelompok
demikian itu teramat sulit. Gilda di kota-kota abad pertengahan sama-sama dapat
mengontrol sebagian besar aktivitas eksternal dari setiap individu yang menjadi
anggotanya,seperti pengungkapan kepercayaan agama,aktivitas
profesional,bentu-bentuk pergaulan,aktivitas artistik,upacara penguburan dan
sebagainya organisasi moderen seperti perserikatan profesionel
(misalnya:korpri,IDI atau perusahaan,hanya menyentuh sebagian bidang tertentu
saja dari kehidupan individu. Kemungkinan untuk menyembunyikan kerahasiaan
pribadi dalam kehidupan organisasi moderen ini jauh lebih besar dan dengan
menyenbunyikan kan maka manusia moderen berhasil mengisolir sebagian dari
kepribadiannya. Isolasi ini berarti memperkuat individualisasi.
Gerakan
keagamaan seperti protestantisme dan puritanisme,menampilkan suatu
kecenderungan untuk mengubah agama publik menjadi agama pribadi dan menjaga
agar supaya bagian-bagian tertentu dari kepribadian orang, aman dari campur
tangan dari luar. Puritanisme juga mencerminkan tendesi yang mengutuk
pemberitaan dan meningkatkan penilaian terhadap urusan pribadi dan pengalaman
pribadi individu. Proses penciptaan kerahasiaan pribadi ini bermula melalui
perubahan-perubahan eksternal seperti pemisahan urusan rumahtangga dari urusan
dinas atau urusan kantor. Warga kota di penghujung abad pertengahan atau di
zaman Renaisan,karena makin kaya,mampu menyediakan satu kamar untuk
masing-masing anggota keluarganya dalam satu rumah yang dipergunakan oleh
masing-masing anggota keluarga itu untuk keperluannya sendiri. Ruangan pribadi
ini menjadi lingkungan eksternal pertama yang menciptakan seperangkat sikap dan
paresaan yang kini kita sebut privat itu dan ini adalah satu bentuk
individualisasi.
Di
sini kita harus membedakan dengan tegas antara sikap yang berhubungan erat
dengan kontak primer, kontak-kontak yang intim, dan sikap yang berhubungan erat
dengan kerahasiaan pribadi. Kerahasiaan pribadi adalah sejenis pengisolasian
dalam dunua ke hidupan keluarga atau di dalam kelompok primer yang lain. Ini
merupakan suatu cara melepaskan diri dari kelompok sosial di mana pengendalian
kelompok sangat dekat terhadap individu. Kerahasiaan pribadi sangat membantu
dalam menciptakan individualisasi. Kerahasiaan pribadi ini memelihara
kecenderungan ke arah individualisasi enternal. Salah satu akibat utama
kerahasiaan pribadi ini ialah terciptanya standar norma ganda dari kesadaran
orang, baik norma hukum maupun norma moral. Akibat lainnya ialah munculnya
standar ganda dalam pengalaman terhadap waktu. Pengertian waktu yang dimaksud
di sini bukanlah perjalana waktu secara kronologis yang dapat diukur dengan
bantuan suatu skala obyektif, tetapi ialah cara yang menyadarkan kita terhadap
waktu di dalam inti pengalaman kita.
Inti
pengalaman kita terhadap waktu, sebagian besar diarahkan kepada pengalaman
kolektif. Sejauh kita akrab dan berhubungan erat dengan sesama manusia melalui
tujuan-tujuan bersama,maka ketegangan yang tertanam dalam perjuangan bersama
itu membedakan waktu dalam suatu cara kolektif bagi setiap peserta perjuangan
bersama itu. Orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai hasil bersama,
mengukur waktu menurut aktivitas bersama mereka. Artulasi dari peristiwa
seperti juga waktu, mula-mula diarahkan kepada tujuan bersama itu. Tetapi
kerahasiaan pribadi memisahkan pengalaman individu tertentu dari komunitas,dan
inti pengalaman individu menjadi terpisah dari dunia luar. Sebagai akibatnya,
inti waktunya terpisah dari waktu komunitas. Perlu di ingat bahwa evolusi yang
tidak proporsional menciptakan individualisasi dan pengalaman ditunjukkan ke
dalm diri sendiri. Oleh karena adanya kerahasiaan yang bersifat pribadi dan
personal,maka keduanya tidak sama dan sederajat. Diskriminasi yang teliti dari
pengalaman yang berhubungan erat dengan pemusatan perhatian dan pemikiran
terhadap diri sendiri menjadi sumbr dari puisi-puisi yang bersifat subyektif
dan menjdi sumber sunyektivisme pada umumnya.
Bahaya
privasi yang berlebih-lebihan ialah bahwa dalam keadaan demikian dapat
mendorong kearah terbelahnya kepribadian. Dunua kesadaran terdalam dari privasi
dan dunia aktifitas bersama, kehilangan hubungannya dan karena itu orang lalu
hidup dalam dua dunia yang saling terpisah. Kretschmer dan shelddon menyatakan
bahwa gejala penyakit jiwa dalm bentuk kesukaan mengasingkan diri
(schizofrenia) ini sebagai salah satu ciri dari aliran psikoanalisa mereka.
Privasi
tentu saja juga mempunyai makna produktif bagi kultur, jika ia tidak
menampilkan isolasi absolut tetapi hanya suatu isolasi sebagian. Aspek privasi
yang bermanfaat ini telah di selidiki oleh pemimpin suatu gerakan keagamaan.
Hasilnya ternyata bahwa biara bagi rahip-rahip merupakan suatu alat untuk
menciptakan kondisi eksternal tiruan yang dapat memelihara difasi mereka.
Mereka yang hidup dalam biara demikian biasanya adalah orang yang suka
`menyendiri`. Peraturan dikalangan biara ini mengandung anjuran untuk
menghindarkan setiap kontak eksternal. Biara dan peraturannya itu membantu
menciptakan kesamaan bidang pengalaman bersama yang bersifat tiruan. Tujuan
yang sama dilanjutkan oleh peraturan biara yang berhubungan dengan pekerjaan
pada waktu senggang. Didalam biaralah kita dapat menemukan suatu perasaan
keagamaan subyektif yang murni. Perasaan seperti itu merupakan salah satu
bentuk awal dari individualisasi yang dibantu perkembangannya oleh privasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar